Nama saya Dimas Hadi Kusuma,saya membuat cerpen
ini di karenakan alasan tertentu yang
membuat saya mendapat inspirasi dari tokoh tersebut.Cerita ini di buat
berdasarkan sumber langsung dari tokoh utama yang terdapat dalam cerita ini di masa hidupnya. Sekilas cerita tokoh
utama di dalam cerpen ialah Gatot Budiharto sebagai tokoh utama ketika di masa hidupnya ia adalah
seorang ayah yang kuat,yang sabar untuk menghadapi semua cobaan dan rintangan
yang ia hadapi di hadapannya. Sejak kecil ia sudah menanamkan sikap itu
di dirinya,sampai dia dewasa dan menjadi
seorang ayah dia sangat tegas mendidik anaknya.
Gatot
Budiharto ialah seseorang yang menjadi contoh buat anak-anaknya. Sampai suatu
hari ia terkena penyakit yang cukup parah yang mungkin dia bisa di bilang sudah
di vonis dekat dengan kematian karena penyakitnya itu. Gatot sangat sabar untuk
menghadapi penyakit yang di deritanya selama 7 bulan itu. Dia seorang ayah yang
luar biasa. Walaupun sedang sakit,dia selalu
member semangat kepada orang lain yang sedang sakit juga agar lepas dari
penyakit yang di deritanya. Selama lima bulan terakhir dia menahan sakit yang
didiretanya itu, dia tidak hanya diam. Dia ber ikhtiar (berusaha) ke tempaat
pengobatan manapun agar penyakitnya sembuh dan dapat kembali tersenyum bersama
keluarga nya kembali.
Namun, mungkin
usaha memang ada batasnya, dan kemudia ia masuk kembali ke RS karena
benar-benar tidak kuat lagi untuk menahan penyakitnya itu. Namun Allah sudah
menentukan takdir,jodoh,dan Kematian. Nyawanya diambil oleh Allah SWT. Pada
tanggal 17 February 2012 pada pukul
17.25 WIB, karena dia sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakit nya itu.
Gatot pun akhirnya pergi meninggalkan 3 orang anaknya dan seorang istri. Dia
pergi dalam keadaan yang tenang dan tersenyum.
PERJALANAN HIDUP SEORANG AYAH
Suatu hari
pada tanggal 25 September 1963 yang bertepatan pada hari kamis lahirlah seorang
anak laki-laki di kota Bandung. Dia terlahir dengan kelurga yang sederhana.kemudian
anak itu di beri namaGATOT BUDIHARTO.
anak itu adalah anak ke-6 dari delapan saudara,setelah menjadi kanak-kanak anak
itu biasa di panggil dengan sebutan GANDUNG
oleh ibunya.Dan kemudian Gandung pun tinggal di kota Indramayu- Jatibarang.Pada
tahun 1977 Gandung masuk Sedkolah Dasar
di SDN PENDOWO 1 INDRAMAYU. Setelah tumbuh dan duduk di bangku SD ia sudah
menjadi seorang anak yang pemberani dan tegar untuk melawan semua rintangan dan
cobaan yang ada di hadapannya. Dia juga seorang anak yang aktif di sekolahnya
dan pintar.
Sekitar kelas
4 atau 5 SD dia sudah bisa membantu orang tua nya, dia berkerja untuk
mendapatkan uang saku. Di keluarga Gandung, bukan hanya gandung yang bekerja
sambil sekolah,namun kakak-kakaknya pun seperti itu. Anak-anaknya berkerja
bukan semata-mata di suruh oleh ibu nya,melainkan dengan kemauan mereka sendiri
agar membantu meringankan beban orang
tuanya.Dia bekerja di siang hari setelah pulang sekolah di sebuah pabrik tahu
yang lokasi nya dekat dengan rumahnya. Semangat nya sangat tinggi untuk mengumpulkan uang dan membantu ibunya dan
juga untuk adik-adiknya. Adiknya yang bernama ADVEN BUDIONO yang biasa di
panggil dengan sebutan GANANG sangat
setia dan sayang sekali kepada kakanya karena terkadang menemani kakaknya
kemana pun.Dan kemudian uang yang ia dapatkan dari hasil keringatnya itu di
kumpulkan dan menyimpannya dengan cara di lemparkan begitu saja ke atas kasur yang
terletak di atas lemari. Tidak terasa uang itu semakin banyak,suatu hari
setelah 3 tahunan kemudian ibu nya sedang mengambil kasur yang ada di atas lemari itu. Ketika di tarik
kasur itu terasa berat dan kemudian “criiinggg” jatuhlah uang koin yang di
simpan itu berserakan ke lantai dan ibunya berkata dengan berteriak
“astagfirullah haladzim duit sinten iki?” mksdnya “duit siapa ini” dan
kebetulan adiknya Gandung lewat dan di tanya sama ibunya “nak ganang,iki duit
sopo li?” dan ganang pun menjawab “oh iku duitna mas gandung bu,mas gandung
dulu iku biasa naro duit duwur lemari.” Kemudian gandung pun di tanya oleh ibu
nya dan ternyata gandung sendiri pun lupa kalau dia pernah menyimpan uangnya di
atas lemari. Dan uangnya pun kemudian di kasihkan kepada ibunya.
Setelah lulus
SD pada tahun 1977 Gandung pun melanjutkan sekolah ke jenjang STN (Sekolah
Teknik Negeri) yang saat itu setara dengan SLTP , namun Gandung saat itu
mengambil jurusan Teknik Mesin di STN 1 INDRAMAYU pada tahun 1977. Pada saat
itu dia pun tetap sekolah sambil bekerja namun dia sudah tidak lagi bekerja di
pabrik tahu tetapi menjadi ball boy di lapangan tenis.Disinilah awal mulai
carir gandung. Awalnya Gandung sedang lewat di suatu lapangan tenis kemudian ia
melihati orang yang sedang bermain di lapangan itu,kemudian disana juga ada
ball boy(yang mengambili bola tenis di dalam lapangan). Kemudian dia di panggil
disuruh menjadi ball boy seperti orang yang di lapangan itu. Dan ternyata bagi
Gandung pekerjaan itu cukup mudah dan sangat mengasikan,karena dia hanya
memunguti bola yang ada di lapangan untuk di rapihkan kekeranjang dan akhirnya
mendapatkan uang. Setelah kurang lebih satu tahun ia berkerja menjadi seoorang
ball boy, ia penasaran dengan olahraga yang dimainkan orang di lapangan tenis
itu. Kebetulan saat itu sedang tidak ada yang bermain tenis,dan ada sebuah
raket tenis di gudang lapangan,kemudian ia pun mengambilnya dan mencoba bermain
sendiri dengan menggunakan tembok( di
pukul memantulkan ke tembok). Ternyata permainan itu sangat asik kata ganang
dan semakin lama iya semakin terus bermain di lapangan setelah pulang sekolah
untuk berlatih. Dan memang saat kecil Gandung itu orangnya sangat senang sekali
berolahraga,di STN nya pun dia sering bermain basket dan volley,bahkan dia di
jadikan pemain inti sekolahnya.
Setelah ia
sudah bisa bermain tenis kemudian,ketika dia sedang asik berlatih dengan tembok tiba-tiba datang seseorang yang
akan bermain tenis di lapangan itu. Dan kemudian karena temannya belum datang
Gandung pun diajak untuk menemani nya pemanasan di lapangan. Setelah tiga tahun
ia bekerja di lapangan tenis ia menjadi lebih sering diajak bermain tenis.
Karena dia sering bermain namun ia belum mempunyai raket akhirnya dia pun di
beri sebuah raket tenis untuk yang pertama kalinya dia mempunyai raket. Dan
pada saat dia kelas 3 STN dia di minta untuk menjadi asisten pelatih di
lapangan tenis,dan ia sangat senang. Dia pun langsung memberitahukan berita
bahagia itu kepada ibu dan adik-kakanya.Kemudian ibu serta adik dan kakak nya
pun ikut senang mendengarnya.
Keesokan hari nya Gandung pun mulai bekerja sebagai asisten pelatih. Dan ternyata murid-murid yang di latih sangat suka dengan cara atau metode yang di berikan gandung kepada muridnya.
Keesokan hari nya Gandung pun mulai bekerja sebagai asisten pelatih. Dan ternyata murid-murid yang di latih sangat suka dengan cara atau metode yang di berikan gandung kepada muridnya.
Setelah
Gandung lulus STN pada tahun 1980 Gandung pun meneruskan sekolahnya ke STM
yaitu di STM 1 CIREBON.Di STM Gandung pun kembali melanjutkan jurusan yang ia
pelajari di STN yaitu jurusan Teknik Mesin. Ketika ia STM ia tinggal di tempat
kost yang terletak di Cirebon,dia nge-kost seminggu sekali pulang ke rumah
dengan naik kereta. Dan setelah ia
bekerja satu tahun sebagai asisten
pelatih. Gandung pun di minta oleh orang
lain untuk menjadi pelatihnya di Cirebon. Pada saat itulah Gandung mulai
menjadi seorang pelatih tenis pada saat dia STM.Walaupun dia lebih sering
berkerja tetapi dia juga tidak lupa belajar.Dan dia pun di STM pernah memiliki
prestasi di bidang olahraga.Karena Gandung sangat gemar sekali Olahraga.Oleh
karena itu Gandung pun di kenal oleh guru-guru karena pintar dan aktif.Namun
memang namanya juga cowo, aneh klo cowo itu tidak nakal (bandel).Tetapi
kenakalan Gandung masih dianggap wajar oleh guru-guru, karena tidak terlalu
berlebihan.Tiga tahun sudah berlalu Gandung bersekolah sambil berkerja sebagai
pelatih tenis.Dan Gandung pun akhirnya tamat sekolah pada tahun 1983.
Setelah lulus
STM Gandung pun Pindah ke Jakarta bersama kakak nya yang nomor 2 yang bernamaIIS ke Pondok Gede dan berusaha mencari
pekerjaan yang lebih baik lagi. Selama satu tahun ia mencari dan melamar
pekerjaan kesana kesini tanpa mengenal lelah.Gandung pun sempat menjadi kernet
sebuah angkutan umum di kota Bekasi selama 3 bulan.kemudian ia sempat berkerja
di sebuah pabrik di daerah Bekasi selama beberapa bulan.
Akhirnya pada
tahun 1984 dia mencoba melamar pekerjaan di sebuah perusahaan milik
pemerintah yaitu PT. Jasamarga Persero.
Kemudian Gandung pun di minta untuk mengikuti test tertulis di perusahaan itu.Karena
pada saat itu yang mendaftar untuk mengikuti test masuk PT. Jasamarga sangat
banyak.Setelah Gandung mengikuti test masuk, beberapa bulan kemudian pengumuman
itu di beritahukan dengan di tempelkan daftar nama yang di terima pada Mading. Gandung pun panik dan
khawatir takut tidak di terima. Dia pun melihat
daftar nama itu berkali-kali namun tidak menemukan namanya, karena dia
mencari namanya hanya di urutan belakang saja. Karena dia merasa tidak mungkin
namanya ada di urutan depan. Dengan wajah lesu dia pun membalikan badannya dari
mading itu. Kemudian temannya memberitahukan pada Gatot ( nama panggilan nya
saat lulus STM) “ Gatot selamat ya kamu di terima” kemudian gatot pun bingung,
karena dia tidak menemukan namanya. Gatot pun bertanya pada temannya itu “ di
terima bagaimana? Nama saya saja tidak
ada.”Lalu temannya pun kembali
memberitahunya “ eh Gatot emang kamu
nyari namanya dimana? Ko bisa tidak ketemu?” kemudian Gatot pun menjawab “ini
saya liat nama saya di sebelah sini tidak ketemu” temannya pun tersenyum menahan tawa “hehehe
Gatot .. nama kamu tuh ada di nomor 3 ini kamu dapat urutan ke-3 dari sekian
banyak peserta” kemudian Gatot pun langsung terkejut dan langsung sujud syukur
karena ternyata ia di terima.
Pada tanggal
19 November 1984 Gatot pun di terima kerja di PT.JASAMARGA PERSERO Cabang
Jakarta-Merak di bagian Operator Genset. Setelah ia di terima di kantor itu iya
langsung pindah mencari kontrakan di daerah Kebon Nanas – Tangerang. Di
tangerang ia tinggal berempat bersama adiknya yang bernama Adven dan dua orang temannya. Setelah Gatot
tinggal di Tangerang selama kurang lebih satu tahun, Gatot pun bertemu dengan
seorang gadis yang cantik yang bernama YOHANA.Lalu
dia pun langsung berkenalan dengan datang ke rumah gadis itu.Di rumah itu gatot
pun di terima dengan baik kedatangannya itu.Setelah berkenalan selama seminggu
Gatot pun pacaran dengan gadis itu selama 3 tahun dan akhirnya melamar gadis
itu pada bulan Mei tahun 1988.Kemudian pada tanggal 2 Juli 1988, Gatot dan
Yohana pun melangsungkan pernikahan di kediaman Yohana di Tangerang.Kemudian
mereka tinggal bersama di Kebon nanas – Tangerang di rumah Yohana.
Setelah 5
bulan menikah pasangan Gatot-yohana pun
membeli tanah di daerah Cilenggang-Serpong. Untuk membangun rumah saja Gatot
menabung di matrial milik teman nya (mencicil bahan-bahan bangunan) untuk
membangun rumah itu.Setelah satu tahun pernikahannya lahirlah seorang anak
perempuan dari pasangan Gatot-Yohana. Anak itu ialah anak pertama mereka, dan
kemudian di beri namaPRAYOGA PUJI
LESTARI. Tidak lama setelah lahir anak pertamanya kemudian Gatot pun
membangun rumah secara perlahan-lahan hingga berdiri pada tahun 1990.Kemudian
mereka pindah pada tanggal 20 Agustus 1990 ke rumah baru mereka. Namun rumah
itu masih belum terlalu sempurna,tetapi mereka tetap menempatinya. Karena
memang Gatot ini benar-benar merintis karirnya mulai dari nol. Setelah 4 tahun
tinggal di Cilenggang Gatot pun baru merasa bangkit ketika lahir anak
laki-lakinya yaitu anak ke-2 nya pada tanggal 30 april 1994 dan di beri nama DIMAS HADI KUSUMA. Setelah kelahiran
anaknya itu beberapa bulan kemudian dia langsung membangun 2 buah kontrakan di
samping rumahnya sendiri.Dia mengumpulkan uang dengan bekerja keras dan melatih
tenis sebagai pekerjaan sampingannya.
Pada tahun
1994 juga Gatot pun sangat bersemangat sekali untuk berkerja dan melatih tenis
hingga larut malam. Karena Gatot pada saat itu berkerja mulai pukul 7 pagi lalu
melatih tenis di BSD mulai pukul 5 hingga pukul 10 malam.Begitu lah aktivitas
nya setiap hari.Bekerja hingga lupa istirahat dan pola makannya tidak tepat
waktu.Pada saat itu juga Gatot berharap pada anak putra nya itu agar jika dia
besar nanti dia bisa menjadi pemain Tennis. Oleh karena itu dia sering kali mengajak
anak cowonya itu untuk ikut dan diajarkan tenis kepada anaknya itu setiap sore
ketika anaknya berumur lima tahun.Setelah Dimas berusia 6 tahun dia pun
mempunyai seorang adik perempuan dan di beri nama TIARA ANGGITA, yang lahir pada tanggal 11 September 2000. Kemudian Dimas
punberlatih terus bersama papahnya hingga usia nya 8 tahun. Dan kemudian
anaknya tidak lagi latihan tenis karena pada usianya yang 8 tahun itu anaknya
mengalami kecelakaan motor bersama papahnya Gatot Budiharto, ketika ia pulang
dari rumah adiknya Gatot yang bernama AGUSTI
NINGRUMdi daerah Cibinong-Bogor. Saat itu anaknya sedang duduk di bangku
Sekolah Dasar kelas 3 SD. Dan kemudian anaknya itu tidak melanjutkan latihannya
hingga SMP.
Kemudian sejak Gatot di pindahkan pekerjaannya ke
bagian JURU TU PELAKSANAAN PELAYANAN LALIN di kantornya pada tanggal 25
Nopember 2010 Gatot pun sangat bersemangat berkerja hingga pola makannya tidak
teratur. Bahkan tidak hanya kerja saja terkadang dia melatih tenis 4 kali dalam
seminggu pada hari selasa,kamis,sabtu, minggu, dan terkadang latihan bersama
teman kantor nya setiap hari senin dan rabu
hingga pukul 8 malam. Lalu pada bulan Juli 2011 Gatot pun merasakan sakit yang
tidak pernah ia rasakan sebelumnya. kemudian ia mencoba berobat kedokter,tetapi
kata dokter ia hanya terkena penyakit maag saja dan iapun di beri obatnya.
Selama sebulan ia meminum obat itu namun pada bulan Agustus 2011 (saat itu
bulan Ramadhan) penyakit itu belum juga sembuh. Lalu dia mencoba langsung
memeriksakan diri ke RSI di tangerang. Namun kata dokter iaterkena penyakit
Hepatitis B,sebanarnya penyakit itu sudah lama ia derita tetapi akibat pola
makan yang tidak teratur dan kondisi yang tidak terjaga,maka stamina dalam
tubuh pun drop dan kembali terkena penyakit itu.Di RS saat dia checkup ternyata
dia langsung disuruh rawat inap.Keluarga nya sangat sayang kepadanya. Keluarga
nya tetap memberi semangat agar ia cepat sembuh. Ia pun di rawat selama 2
minggu.
Ketika pulang
dari RS katanya Gatot sudah agak mendingan.Namun pada bulan Oktober dia kembali
masuk ke RS lagi karena staminanya yang belum stabil.Gatot pun di rawat selama
10 hari.Namun setelah pulang penyakit itu masih belum dapat sembuh
juga.Kemudian Gatot pun pindah RS ke daerah Jakarta. Disana dia terdeteksi bahawaGatot tidak hanya terkena penyakit
Liver/hepatitis B, tetapi juga terkena kanker hati. Namun walaupun dia dalam
keadaan sakit seperti itu dia tetep memberi semangat kepada orang-orang yang
satu kamar dengannya di RS itu yang sedang sakit. Berbagai cara dan do’a telah
di berikan Gatot untuk mengobati penyaakit yang di deritanya. Gatot pun sudah 3
kali keluar masuk RS yang di Jakarta, namun penyakit nya semakin
memburuk.Keadaan staminanya pun semakin turun. Pada tanggal 15 February 2012
Gatot pun masuk RS Jakarta yang ke-3
kalinya disana dia di temani oleh istri dan anak pertamanya. Namun pada hari
ke-2 keadaannya pun sangat kritis dia bilang kepada istri nya bahwa dia ingin
pulang.Namun belum di izinkan oleh dokter.Pada hari ke-3 pukul 10.00 WIB Gatot
meminta makan kepada istrinya namun RS belum memberi makan siang. Istrinya
bertanya “papah mau makan apa? Susternya blm nganterin nasi pah?” Gatot pun
menjawab “papah emang lagi ngga mau makan nasi,papah mau makan BANGKOANG” lalu istri nya pun bingung mau mencari kemana.
Kemudian di carikan buah itu sama
seorang supir yang menjenguk Gatot saat
itu. Dan akhirnya bankoang itu di dapatkan dan akhirnya di makan olehnya
sebanyak 2 iris. Pada saat kritis itu anak nya yang ke-2 dan ke-3 sedang
bersekolah tidak ada di rumah sakit,dan tidak mengetahui keadaannya seperti
itu. Pada saat pukul 15.00 anaknya yang ke-2 di telephone om nya diminta untuk
pulang ke rumah dan diminta siap-siap untuk ke rumah sakit dengan adiknya. Pada
saat itu pula keaadaannya sangat kritis.Sekitar Jam 16.00 anaknya berangkat ke
RS untuk menemui papahnya.Namun perjalanan sangat macet. Pada saat pukul 17.25
ternyata papah nya sudah tidak kuat lagi menahannyaternyata ALLAHSWT. pun berkata lain akhirnya GATOT pun
Meninggal Dunia pada pukul 17.25 itu,anaknya saat itu sedang dalam perjalanan
dan tidak bertemu lagi dengan papahnya untuk selamanya. Kemudian Gatot pun di bawa pulang dari RS pada
pukul 19.00 dan tiba pukul 22.00 WIB. Kemudian
pada hari Sabtu Gatot pun di makamkan di pemakaman yang lokasinya tidak
terlalu jauh dengan rumah nya.